Kamis, 02 Juni 2016

Wanita Berbaju Putih



Dia menatap pandangannya ke laut, wajahnya berhias make up membuatnya tampak terlihat cantik. Namun, jelas tersirat pada matanya. Ia ragu dan takut. Ia menatap hamparan biru tiada batas. Karena cuaca cerah dan air laut tenang. Sehingga tidak terlihat jelas batas cakrawala antara langit dan bumi.


Sesekali, ia menarik nafas, ia hembuskan secara perlahan dengan tatapan nanar. Ingin kusamperin dan menanyakan, adapakah gerangan yang merisaukannya. Saat kuperhatikan dengan seksama, ia memakai baju putih panjang, baju pengantin! Seharusnya, ini adalah hari yang paling bahagia dalam kehidupannya. Tapi kenapa ia malah bertingkah seperti ingin melarikan diri dari masa depan gemilang yang menantinya?

Haruskah kupertanyakan? Tapi, siapakah aku ini baginya? Aku sendiri tak mengenalnya. Aku hanya memperhatikannya dalam diam. Gerak-geriknya membuatku terpana, wajahnya cantik jelas memancarkan aurora yang menarik kaum adam untuk melirik padanya. Pasti, banyak para pria yang cemburu pada keberuntungan calon suaminya. Tapi, kenapa dia berada disini, menatap hampa diantara lautan.

Sudahlah, aku bukan siapa-siapa. Aku tidak mau dianggap kurang ajar. Biarlah ia mencari jawabannya seorang diri.
  
Aku genggam erat pagar pembatas, yang membatasinku antara laut. Apakah yang harus aku lakukan? Haruskah aku melepaskan kebebasanku dengan satu ikatan pernikahan? Pernikahan yang tak pernah kuinginkan! Apakah dengan menikahinnya, ia akan membantu persoalan bisnis keluargaku yang hampir bangkrut dan membutuhkan suntikan dana. Apakah kebahagiaanku harus dikorbankan demi kelangsungan perusahaan papa. Tapi, aku ingin bebas dan menyatu dengan alam. Biarlah, aku datang padamu alam. Aku ingin tengalam diantara warna biru yang menenangkan. Karena gemuruh hatiku tak bisa kupadamkan.



TELAH DITEMUKAN TUBUH WANITA BERBAJU PENGANTIN DI PESISIR PANTAI. MESKIPUN TERBUJUR KAKU, TETAPI WAJAHNYA TERLIHAT BAHAGIA TANPA BEBAN.


Ah, bukankah itu, wanita berbaju putih yang aku lihat. Seandainya saja, aku menghampirinya. Pasti, kejadian ini tak akan terjadi. Raut wajahnya terlihat cantik. Meskipun tanpa makeup. Matanya tak lagi galau, meskipun terpejam, senyumnya terlihat bahwa ia telah menentukan jalannya sendiri.

Spesial Posting di Bulan Juni 2016, khusus untuk temans Citra Pandiangan.



0 comments:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger