Aku tidak
percaya bahwa aku akan menikah juga. Padahal, usiaku telah diatas 40 tahun. Tak
seorang pun berani mendekatin diriku. Padahal, aku berharap bahwa aku bisa
memakai pakaian putih dan berjalan dengan bahagia menyambut kehidupan baruku. Dikala,
aku putus asa dan menyerah untuk mengejar mimpi.
Dalam perjalanan
pelarianku seorang diri, berjalan bersama kapal yang melaju pelan. Aku berharap
lambatnya kapal mencapai tujuan terakhir. Sehingga, aku bisa memiliki rencana
dalam kehidupanku. Tetapi, dalam kapal yang berlayar itu, aku malah menemukan
sosok pria yang berani mengucapkan cinta.
Akhirnya,
penantianku berakhir. Kala, aku tak mengharapkannya lagi. Kini, aku bersanding
dan berjalan dengan sangat bahagia. Sebab, diseberang sana, telah menungguku
dan akan menyambut tanganku. Waktu penantian yang panjang, hinaan dan cemo’oh. Lantaran
aku masih melajang. Kini, tak kan lagi kudengar. Gosip buruk tentang
kehidupanku di masa depan.
Walaupun,
jodoh datang terlambat. Namun, aku tahu pasti. Penantian ini tak akan sia-sia. Sebab,
kesetiaanku menanti belahan jiwaku, akhirnya berakhir. Dia tersenyum dan
bahagia, karena dia juga menanti jodoh yang tepat untuknya. Sehingga, ia
melajang dan berusia diatasku dua tahun lebih tua.
#Cermin
masih topik di bulan Juni tentang wedding, rupanya susah juga membuat 29 topik
mengenai wedding baik happy ending maupun broken hurt. Sungguh sesuatu yang
berat.
0 comments:
Posting Komentar