Rabu, 13 April 2016

Mengintip Pesona Pariwisata Aceh di Pulau Weh

Liburan di Pulau Weh: Semuanya Ada

Source: Indoloka
Sejak kecil pelajaran geografi selalu menceritakan tentang Indonesia dari Sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau. Tidak heran, jika Indonesia terkenal sebagai surga wisata alam baik pergunungan maupun pantai dan beberapa spot lokasi diving atau snorkeling yang terkenal hingga seluruh dunia. Kali ini, kita mulai dari Sabang dulu ya dengan membahas topik pesona bahari Sabang (#Pesonabaharisabang).


Intro:
Sejak dulu, aku memiliki mimpi bisa menjelajah seluruh Indonesia dan dunia. Tapi, kemampuan masih terbatas dan baru beberapa pulau dan daerah saja yang bisa kurasakan keindahan alamnya. Kali ini, aku mencoba semampu mungkin untuk berhayal menikmatin alam yang ada di Aceh, khususnya di Pulau Weh. Maklum aku adalah tipe visual, tipe yang puas membayangkan sesuatu sebelum menulis atau melihat secara nyata. Tulisan ini khusus diperuntukan untuk meramaikan tulisan mengenai Bahari Sabang Marine Festival 2016. Sungguh, sungguh aku beruntung menjadi warga negara Indonesia yang memiliki ragam kekayaan, khususnya kekayaan alam. Salah satunya bahari, wisata pantai dan keindahan alam dibawah laut. Yuk, simak  perjalanan visualku, saat aku kedepannya memiliki kesempatan untuk menikmatin secara nyata alam di Pulau Weh.

Sekilas Info: Pulau Weh termasuk bagian dari Provinsi Aceh. Pulau Weh sendiri terletak paling barat. Mungkin sebagian dari kita tidak pernah mendengar Pulau Weh, tetapi familiar dengan nama Sabang yang merupakan kota terbesar yang terletak di sebelah utara Pulau Weh. Karena Pulau Weh letaknya di ujung paling barat dan merupakan bagian dari Pulau Aceh, maka dibangunlah Tugu Nol Kilometer sebagai simbol. Luasnya Pulau Weh hanya 156,3 kilometer persegi.  Meskipun begitu Pulau Weh menyediakan banyak objek wisata pantai eksotis. Sehingga banyak wisata manca negara tertarik berkunjung ke Sabang tepatnya di Pulau WEH.

Let’s see what I can find here in Weh Island

Source: pulauwehtravelguide
Pulau Weh terkenal dengan wisata baharinya, sehingga wisata yang menonjol adalah wisata bahari seperti keindahan pantai yang ada di Pulau Weh dan sekitarnya. Tempat okey untuk diving (menyelam) atau snorkeling. Bisa dipastikan keseruan melihat pemandangan di kedalaman laut di Pulau Weh. Karena ada beberapa spot atau tempat menarik untuk diving dan menikmatin pemandangan terumbu karang, berbagai jenis ikan. Tidak bisa berenang, tidak menjadi persoalan untuk sekedar menikmatin bibir pantai yang eksotik di Pulau Weh dan pemandian air panas. Serta melihat pemandangan di titik nol saat sunset. Surga alam yang masih terjaga kelestarian dan kebersihannya. Cocok bagi pecinta pantai yang ingin berlibur. Menyantap hidangan asal Aceh dan kesegaran ikan. Ikan segar itu rasanya manis dan gurih saat dimasak. Serta banyak hal yang bisa dilakukan di Pulau Weh.

Pulau Weh tidak hanya untuk orang yang berkantong tebal tetapi juga bisa dinikmatin oleh para backpacker. PERINGATAN KERAS! Jika anda pecinta pantai, alam dan gunung, hati-hati jangan baca artikel ini dan berkunjung kesana. DIJAMIN tidak akan mau pulang-pulang karena keindahan pantai, apalagi isi dari dasar lautnya (undersea). Waduh, seperti magic yang membuatmu speechless dan terpesona akan keindahan dan keajaiban Tuhan. Tulisan ini untuk menghabiskan waktu ± 1 Minggu berlibur di Pulau Weh. Bagi yang benar-benar ingin menikmatin wisata bahari tanpa perlu mengejar sesuatu. Bukankah cuti bisa diambil satu minggu?

Sesuai dengan sub judul artikel di blog ini  Liburan di Pulau Weh: Semuanya Ada. Pulau Weh bagiku adalah surga tersembunyi, jauh dari gedung pencakar langit, mau pemandangan laut, pantai, pasir putih ataupun hitam, pemandian air panas, gunung, air terjun, bahkan danau. Semua ada di Pulau Weh. Keren banget kan?

Bagaimana untuk menuju ke Pulau Weh?
Satu-satunya cara untuk menuju Pulau Weh ini, kita harus berada di Bandar Aceh terlebih dahulu. Lalu melanjutkan dengan menggunakan kapal feri. Ada dua pilihan kapal feri yakni kapal cepat dan kapal lambat (kapal lambat ini sebenarnya seperti kapal roro kalau di Tanjungpinang, kapal yang bisa memuat kendaraan bermotor dan mobil). Harganya sudah pasti berbeda, tetapi keuntungannya kapal cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja. Sedangkan kapal lambat membutuhkan waktu 1,5 jam. Mau pilih yang mana? Terombang-ambing di lautan yang lama atau cepat-cepat sampai ke bibir pantai yang mempesona?

Sekilas Info: Kapal menuju Pulau Weh ini hanya dua kali dalam sehari yakni di pagi dan siang hari. Jangan sampai nyasar ya, dari bandara atau dari mana pun tujuan anda, pergi ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk menuju Pulau Weh. Jadwal Kapal dari Ulee Lheue (Banda Aceh) ke Balohan (Pulau Weh) Kapal Feri jam 08.00 dan jam 11, sedangkan Kapal Cepat jam 09.30 dan 16.00.

Hari Pertama di Pulau Weh
Setelah tiba di Pelabuhan Balohan, terasa angin laut yang segar menyambutku. Aroma asin dari angin laut dan deburan ombak –mungkin- bisa dilihat air lautnya sangat jernih dan tembus pandang. Super dumper wow. Kalau secara pribadi, di hari pertama aku menginjakan kaki di Pulau Weh. Aku akan memilih mencari penginapan di Iboih. Ini bukan tanpa alasan dan bukan karena spot pantai disana lebih indah dibanding pantai yang ada di Pulau Weh. Ingin tahu alasannya? Karena lokasi ini berada “diujung” kota Sabang alias Pulau Weh.

Berdasarkan pengalaman berpetualang lebih baik mencari lokasi paling jauh dari kota Sabang terlebih dahulu. Karena datang ke Pulau Weh ini pasti tujuannya ingin bersantai sambil menikmatin alam. Ini adalah pilihan bijak! Perjalanan dari Pelabuhan Balohan menuju Iboih memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Karena berjarak 40Km dari pelabuhan Balohan ke utara. Nikmatin saja perjalanannya yang berliku. Karena pemandangan yang bisa dilihat benar-benar membuat takjub. Bagaimana tidak panorama pemandangan laut yang super indah. Sedangkan disisi satunya masih terlihat hutan lebat dibagian kiri. Setelah tiba di Iboih, cari penginapan sesuai budget. No worry, banyak penginapan yang ditawarkan disini mulai harga backpacker hingga harga eklusif semuanya ada.

Sekilas Info:  Pantai Iboih adalah destinasi terpopuler untuk snorkeling dan diving. Pantai ini diapit Pulau Rubiah yang terkenal keindahan untuk diving. Dari Pantai Iboih ini hanya dibutuhkan waktu 15 menit untuk menuju Pulau Rubiah. Ada puluhan homestay yang berjejer rapi dengan harga beragam, mulai Rp 50 ribu hingga Rp500 ribu. Tentunya semua tergantung dengan kualitas dan posisi tempat. Semakin dekat laut harganya akan semakin wow. NOTE: Jangan lupa menawar terlebih dahulu, karena menurut kabar harganya bisa di nego.

source: publoe
Setelah mendapatkan penginapan. Jangan langsung terburu-buru untuk menjelajah ke tempat lain. Karena nikmatin saja bersantai di bibir pantai Iboih. Bukankah tujuan kesini untuk benar-benar berlibur. Bisa berjemur di bibir pantai dan menikmatin membaca buku sambil berayun ditemanin angin dan pemandangan yang indah. Sungguh lukisan tangan Tuhan yang ajaib. Tidak lengkap, jika tidak berbasah-basahan jika pergi ke pantai. Nikmatin saja waktu berenang atau snorkeling di Pantai Iboih karena pantainya sangat jernih sebening kaca, kita bisa melihat ikan-ikan berenang di dalam lautan. Walaupun tanpa snorkeling terlebih dahulu. Pasti tidak terasa, perut terasa lapar. Tidak perlu kuatir hampir di setiap homestay tersedia cafe maupun warung. Pilih saja makanan sesuai budged. Tenang, masih banyak waktu untuk menjelajah dan menikmatin kuliner khas Pulau Weh.

Hari kedua di Pulau Weh
Menikmatin sunrise di Pantai Iboih, sebelum sarapan bisa mencari tempat penyewaan kendaraan roda dua. Untuk menelusurin “Pulau Weh”, paling tepat pakai roda dua. Kalau belum mahir hati-hati, meskipun jalanan mulus tetapi berliku-liku. Wajib yang sudah mahir. Setelah sarapan di homestay, yuk kunjungin Pantai Gapang hanya sekitar 4 KM dari Pantai Iboih.

Source: oldlook.indonesia.travel
Pantai Gapang lokasinya tidak terlalu jauh dari penginapan di Pantai Iboih. Meskipun pantai ini relatif kecil dibanding yang lain. Tetapi tidak kalah cantik panorama yang ditawarkan. Pantai ini tidak terkenal seperti di Pantai Ibioh tetapi disinilah kita benar-benar bisa dimanja dengan pemandangan yang indah. Pantai berpasir putih, laut biru. Pohon yang membuat nuansa pantai terasa rindang.

Hobi memancing? Yuk, bisa memancing dan juga disediakan alat memancing. Bahkan dibawa ke laut yang bagian dalam untuk spot memancing yang paling ok. Mereka menyebutnya (Sea deep fishing). Snorkeling disini sangat tepat, karena jelas baharinya disini menggoda hati. Bahkan di dekat Pantai Gapang inilah ada satu spot diving terkenal yakni Hidrotermal.

Sekilas Info: Sirui Hidrotermal adalah Keindahan alam yang terkenal dengan Gunung berapi di bawah lautnya. Di sini bisa melihat gelembung-gelembung udara yang keluar dari kawah-kawah kecil. Ikan-ikan unik yang berbeda dengan laut lainnya. Dengan kata lain ini adalah Gunung api bawah laut Sirui dan untuk bisa melihat gelembung-gelembung udara yang muncul dari dasar laut, wajib diving kedalam air. Air laut akan terasa hangat dan beberapa ikan unik bisa dijumpai disini. Karena hanya spesis itu yang bisa hidup di gunung api bawah laut.

Source: Traveldetik
Pantai Gapang adalah pantai berpasir putih yang teduh, dengan beberapa pohon waru laut yang cukup rindang di sepanjang bibir pantai. Uniknya, pohon waru ini digantung 2 buah ayunan tradisional dari ban mobil bekas yang biasa digunakan pengunjung anak-anak untuk bermain. Selain itu disini juga banyak wisata kuliner di sekitar Pantai Gapang karena terdapat warung-warung yang menyajikan mie aceh atau mie seafood yang tidak kalah dengan hidangan restoran berbintang. Lokasi warung juga tidak jauh dengan garis Pantai Gapang dan menghadap langsung ke laut. Sehingga pengunjung warung dapat langsung menikmati indahnya suasana Pantai Gapang.

Sudah puas menikmatin pantai, yuk berkunjung ke Hutan Wisata Iboih yang terletak di Kelurahan Iboih, memiliki luas kawasan 1.300 Ha di daerah Konservasi. Sambil menunggu sunset Tugu KM 0 di Pulau Weh. Dari Pantai Gapang ke Tugu KM 0 hanya membutuhkan jarak tempuh 11 KM.

Sekilas Info: Hutan Wisata Iboih merupakan daerah Konservasi. Dengan jenis hutan hujan tropis sehingga memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Hutan wisata ini memiliki keanekaragaman satwa seperti burung, monyet, ular, babi hutan, reptil. Bagi para pencinta burung, hutan ini bisa dijadikan tempat untuk pengamatan burung seperti Nicobar Pigeon, Srigunting, Beo, dan lain-lain. Selain untuk pengamatan burung, hutan hujan tropis yang ada dikawasan Iboih ini bisa dikembangakan menjadi wisata jungle trakking untuk para wisatawan pencinta alam.

Source: idtempatwisata
Lokasi tugu ini terletak di area Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya. Tugu Kilometer Nol adalah sebuah bangunan setinggi 22,5 meter dengan bentuk lingkaran berjeruji. Kita bisa duduk di halte yang tersedia sambil memandang ke arah Lautan Hindia. Berhubung Pulau Weh merupakan daratan paling ujung, maka kita dapat memandang hingga jauh ke laut lepas. Pemandangan dari atas bukit ini sangat indah dengan latar laut membiru dan suara angin menderu. Cocok untuk menantikan sunset. Oh iya, sunset sekitar pukul 19.00 di Pulau Weh ini lho.

Note: Hati-hati jalan menuju tugu Nol KM ini banyak terdapat monyet liar. Asal tidak menganggu dan memberi makan, maka kita akan aman. Oh ya, di sepanjang jalan ini belum ada penerangan. Begitu melihat sunset, lekas balik ke penginapan ya. Walaupun di sana juga tersedia penginapan dan juga warung makanan. Nikmatin kopi aceh di lokasi ini sambil menanti sunset sangat sempurna.

Hari Ketiga di Pulau Weh
Khusus hari ini, menikmatin waktu hanya untuk Snoerkeling dan diving saja. Dimana lagi kalau bukan di Pulau Rubiah. Kenapa harus ke Pulau Rubiah? Karena Pulau kecil ini punya taman bawah laut yang sangat indah seperti karang sebagai rumah ikan-ikan hias berwarna-warni. Air lautnya begitu jernih, sehingga dari kapal kita bisa langsung melihat ikan-ikan yang berenang di air laut berwarna bening kehijauan.

Sekilas Info: Pulau Weh juga punya pulau kecil yang sayang jika tidak dinikmatin. Pulau Rubiah ini bisa dicapai hanya 15 menit dari Pantai Ibioh menggunakan kapal. Harga kapal yang ditawarkan beragam. Pulau ini tidak banyak warung yang tersedia. Karena memang tidak berpenghuni, area khusus snorkeling atau diving. Menikmatin terumbu karang dan aneka ikan membuat wisata bahari di Pulau Weh lengkap dengan bertandang ke Pulau Rubiah ini

Hari Keempat di Pulau Weh
Yuk, pindah penginapan? Biar liburan benar-benar lengkap. Kali ini, aku memilih mencari penginapan di Pantai Sumur 3. Karena lokasi ini yang memiliki pemandangan sunrise terbaik di Pulau Weh. Kalau penginapan penuh bisa memilih Pantai Kasih, karena lokasinya tidak berjauhan. Bahkan bisa memilih menginap di Kota Sabang, karena jarak Pantai Kasih tidak terlalu jauh dari kota Sabang. Semuanya ada plus dan minusnya pastinya. Jika memilih di kota Sabang bisa menjelajah di kota ini pada malam hari sambil menikmatin kuliner. Sehingga tidak perlu takut untuk pulang terlalu malam. Karena jalanan masih minim penerangan. Jangan lupa untuk mengejar sunrise di Pantai Sumur Tiga. Karena sunrise disini sangat perfect. Sebab lokasinya yang memang berada di antara matahari terbit. Pantulan sinar matahari mengenai jernihnya air laut di Pantai Sumur Tiga ini akan membuatmu terhipnotis akan keindahannya. 

Sedangkan sunset, paling pas dinikmatin di Sabang Festival atau di Sabang Hill sembari menikmatin jajanan khas Pulau Sabang maupun Aceh. Melengkapin liburanmu. Kebanyakan warga setempat juga menikmatin sore mereka di Sabang Festival, Pantai Kasih dan juga Sabang Hill. Seru kan? Bergabung dengan warga lokal sembari menikmatin keindahan alam yang warnanya beranggsur-anggsur jingga dan redup menggantikan malam.

Sebenarnya banyak sekali wisata yang bisa dinikmatin di Pulau Weh Aceh ini. Pariwisatanya lengkap mulai air terjun hingga gunung berapi. Semua ada, keindahannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Warga Pulau Weh juga unik dan benar-benar menikmatin hidup. Karena pada jam 1 hingga pukul 3 akan banyak terlihat warga leyeh-leyeh di teras rumah mereka untuk beristirahat. Bahkan ada hari tertentu dimana warga dan juga turis tidak diizinkan berada di Pantai atau melakukan aktivitas di pantai untuk menjaga kelestarian pantai. Seru ya.

Hal yang kurang di Pulau Weh infrastruktur di beberapa pantai yang sudah tidak terurus seperti di Pantai Berpasir hitam dan juga di sekitar Benteng. Karena jalanannya sudah tidak terlawat. Padahal pemandangan yang bisa dilihat sungguh mempesona mata. Yuk, bersama-sama bagi pecinta pantai, alam dan keindahan wisata bahari di Indonesia, khususnya di Pulau Weh. Saat berlibur ke Pulau Weh, jangan lupa membuang sampah pada tempatnya. Setidaknya bawalah sampah yang teman miliki sampai menemukan tempat sampah dan membuangnya pada tempat sampah yang disediakan. Kenapa? Jangan sampai sampah-sampah tersebut merusak keindahan dan kesucian alam dan lingkungan. Mari jaga Pulau Weh tetap terawat dan bersih hingga anak dan cucu kita juga bisa menikmatinnya juga. Salam berpetualang dan maju wisata Indonesia tidak hanya untuk lokal saja tetapi juga mancanegara. Indonesia berjaya, Indonesia lestari, budayakan kebersihan dari diri sendiri hingga tidak ada turis yang mengikutin kebiasaan buruk membuang sampah. Sedih tahu jika melihat turis ikut-ikutan membuang sampah sembarangan!







3 comments:

Amir mengatakan...

Sabang emang keren Abis, pengen banget nyelam sambil cari ikan dan udang disana

Yuk Jalan mengatakan...

Emang sabang keren ya...ulasannya mantrap

CitraP mengatakan...

@ Amir
Iya, tulisan mas Amir juga keren oi....


@Yuk jalan
web baru ya, semoga segera ada tulisan menarik yang di posting ya.


Sabang memang kereeeen bangeeettt.....

Posting Komentar

 
Powered by Blogger